Inilah video perjalanan mencari pantai yang amat jauh
Minggu, 08 November 2015
Kamis, 08 Oktober 2015
3 KELOMPOK ILMU PENGETAHUAN BESERTA HUBUNGAN CRM PADA PERUSAHAAN
KELOMPOK ILMU PENGETAHUAN
Secara umum, Ilmu pengetahuan dibagi menjadi 3 kelompok. Pengelompokkan ini didasarkan pada obyek atau bidang kajian setiap ilmu. Ketiga kelompok ilmu trsebut adalah Ilmu pengetahuan Alam (natural science), Ilmu pengetahuan Sosial (social science), dan Ilmu pengetahuan Budaya (Humanitics Study).
Ilmu pengetahuan Alam (natural science)
Adalah Ilmu yang mengkaji gejala-gejala alam , baik yang hayati maupun nonhayati. Ilmu pengetahuan alam antra lain adalah Biologo, Kimia, dan Fisika.
Ilmu Pengetahuan Sosial (Social Science)
Adalah Ilmu yang mengkaji kehidupan bersama manusia dengan sesamanya. Ilmu pengetahuan sosial antara lain adalah sosiologi, ilmu politik, ilmu huku, dan ilmu ekonomi.
Ilmu Pengetahuan Budaya (Humanitics Study)
Adalah Ilmu yang mempelajari tentang manifestasi atau perwujudan spiritual dari kehidupan bersama manusia. Ilmu pengetahuan buadaya ini antara lain adalah Kesustraan, bahasa, agama, filsafat, dan kesenian.
Adapun Ilmu jika dikelompokkan berdasarkan penerapannya, maka ilmu pengetahuan dibagi menjadi dua, yaitu Ilmu-ilmu murni (pure science) dan Ilmu terapan (apllied science)
Ilmu-ilmu murni (pure science)
Adalah ilmu yang dikembangkan dan dipelajari untuk memajukan dan memperkaya khasanah ilmu itu dengan cara memahami lebih dalam dan sistematis terhadap obyek yang menjadi sasaran kajian ilmu tersebut.
Ilmu terapan (apllied science)
Ilmu yang digunakan untuk memecahkan masalah-masalah praktis, sehingga dapat dirasakan langsung manfatnya secara langsung oleh masyarakat.
CRM
Pengertian CRM(Customer Relationship Management)
CRM adalah suatu strategi terintegrasi ke dalam budaya perusahaan dan dengan perjalanan waktu selalu diasah dan diperbaiki sesuai kebutuhan dan keinginan para pelanggannya. Dari titik pandang arsitektur, kerangka CRM secara keseluruhan dapat diklasifikasikan ke dalam tiga komponen utama yaitu: operational CRM, analytical CRM, dan Collaborative CRM.
Operation CRM
Operational CRM adalah pengelolaan secara otomatisasi dari proses bisnis secara terintegrasi dan horizontal termasuk customer touch-points dan integrasi front-back office. Tujuannya adalah memberikan nilai lebih kepada pelanggan dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Menurut Indrajit (2003), Operational CRM memiliki arti dimana tugas untuk memberikan dukungan, sehingga sering disebut bisnis proses front office. Dimana meliputi:
Analytical CRM
Analytical CRM adalah analisis data yang diperoleh dari operational CRM dengan memanfaatkan tools dan software untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang prilaku pelanggan atau kelompok pelanggan. Tujuannya adalah menggunakan data pelanggan secara tepat sehingga perusahaan dapat selalu mengetahui apa yang dipikirkan oleh pelanggannya. Contohnya seperti Customer-Centric Intelligence Aplication. Menurut Indrajit (2003), analytical CRM melakukan analisis data yang didiapatkan dari operational CRM yang akan digunakan untuk mengetahui segmen konsumen atau untuk mengidentifikasi potensial untuk memikat hubungan dengan konsumen. Proses analisis data konsumen mungkin berhubungan dengan salah satu atau beberapa dari analisa berikut:
Collaborative CRM
Collaborative CRM adalah seperangkat aplikasi dari pelayanan kolaborasi termasuk e-mail, e-communities, publikasi personal, dan sejenisnya yang dirancang untuk memfasilitasi interaksi antara para pelanggan dengan perusahaan. Dengan collaborative CRM, perusahaan berkolaborasi dengan partner, pemasok, dan pelanggan untuk memperbaiki proses dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Tujuannya adalah menjadi tempat berhubungan antara pelanggan yang tersebar di mana-mana dengan pihak perusahaan serta menyebarkan loyalitas pelanggan ke pelanggan-pelanggan lain yang masih belum berada di level pelanggan yang loyal. Menurut Indrajit (2003), Collaborative CRM memfasilitasi interaksi dengan konsumen melalui semua jalur (interaksi personal, surat, fax, telepon, e-mail) dan koordinasi layanan dari karyawan. Solusi ini yang memberikan manusia, proses, dan data secara bersamaan sehingga perusahaan dapat melayani dan memelihara konsumennya.
Collaborative CRM memiliki keuntungan, yaitu:
Secara umum, Ilmu pengetahuan dibagi menjadi 3 kelompok. Pengelompokkan ini didasarkan pada obyek atau bidang kajian setiap ilmu. Ketiga kelompok ilmu trsebut adalah Ilmu pengetahuan Alam (natural science), Ilmu pengetahuan Sosial (social science), dan Ilmu pengetahuan Budaya (Humanitics Study).
Ilmu pengetahuan Alam (natural science)
Adalah Ilmu yang mengkaji gejala-gejala alam , baik yang hayati maupun nonhayati. Ilmu pengetahuan alam antra lain adalah Biologo, Kimia, dan Fisika.
Ilmu Pengetahuan Sosial (Social Science)
Adalah Ilmu yang mengkaji kehidupan bersama manusia dengan sesamanya. Ilmu pengetahuan sosial antara lain adalah sosiologi, ilmu politik, ilmu huku, dan ilmu ekonomi.
Ilmu Pengetahuan Budaya (Humanitics Study)
Adalah Ilmu yang mempelajari tentang manifestasi atau perwujudan spiritual dari kehidupan bersama manusia. Ilmu pengetahuan buadaya ini antara lain adalah Kesustraan, bahasa, agama, filsafat, dan kesenian.
Adapun Ilmu jika dikelompokkan berdasarkan penerapannya, maka ilmu pengetahuan dibagi menjadi dua, yaitu Ilmu-ilmu murni (pure science) dan Ilmu terapan (apllied science)
Ilmu-ilmu murni (pure science)
Adalah ilmu yang dikembangkan dan dipelajari untuk memajukan dan memperkaya khasanah ilmu itu dengan cara memahami lebih dalam dan sistematis terhadap obyek yang menjadi sasaran kajian ilmu tersebut.
Ilmu terapan (apllied science)
Ilmu yang digunakan untuk memecahkan masalah-masalah praktis, sehingga dapat dirasakan langsung manfatnya secara langsung oleh masyarakat.
CRM
Pengertian CRM(Customer Relationship Management)
CRM adalah suatu strategi terintegrasi ke dalam budaya perusahaan dan dengan perjalanan waktu selalu diasah dan diperbaiki sesuai kebutuhan dan keinginan para pelanggannya. Dari titik pandang arsitektur, kerangka CRM secara keseluruhan dapat diklasifikasikan ke dalam tiga komponen utama yaitu: operational CRM, analytical CRM, dan Collaborative CRM.
Operation CRM
Operational CRM adalah pengelolaan secara otomatisasi dari proses bisnis secara terintegrasi dan horizontal termasuk customer touch-points dan integrasi front-back office. Tujuannya adalah memberikan nilai lebih kepada pelanggan dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Menurut Indrajit (2003), Operational CRM memiliki arti dimana tugas untuk memberikan dukungan, sehingga sering disebut bisnis proses front office. Dimana meliputi:
- Data kontak konsumen (penjualan, pemasaran, dan pelayanan)
- Suatu task yang dihasilkan dari proses ini nantinya akan dilanjutkan ke karyawan untuk ditindak-lanjuti.
- Penyediaan suatu informasi yang nantinya akan sangat berguna untuk aplikasi back-end.
- Aktivitas dengan konsumen yang didokumentasikan untuk referensi lebih lanjut.
- Mengantarkan sistem pemasaran yang ter-personalized dan efisien, sistem penjualan, dan sistem pelayanan menjadi terkolaborasi melalui berbagai saluran.
- Memungkinkan unutk melihat konsumen dengan sudut oandang 360 derajat ketika sedang berinteraksi dengan mereka.
- Karyawan dari bagian penjualan dan teknisi pelayanan dapat mengakses data-data interaksi konsumen dengan perusahaan secara lengkap.
- Customer facing application:
Yaitu aplikasi yang dibuat untuk mendukung para staf perusahaan/organisasi dalam melayani pelanggan. - Customer touching application:
Yaitu aplikasi yang langsung berinteraksi dengan pelanggan. Aplikasi itu dapat bekerja apabila ada dari permintaan pelanggan, otomatis secara periodik, atau jika event tertentu dari perusahaan.
- Fungsi pemasaran
Otomatisasi pemasaran (marketing automation – MA) adalah pemanfaatan teknologi pada proses-proses pemasaran. Perangkat lunak MA menawarkan berbagai kemampuan sekaligus, antara lain segmentasi konsumen, manajemen kampanye promosi, dan pemasaran berbasis event (event-based marketing).Perangkat lunak itu juga memudahkan pemakainya mengeksplorasi data tentang pelanggan untuk menjalin komunikasi dan memberikan penawaran kepada pelanggan yang dianggap potensial.Otomatisasi pemasaran memudahkan perusahaan dalam mengembangkan, mengatur anggaran, serta melaksanakan kampanye-kampanye komunikasi dengan para pelanggan. - Fungsi penjualan
Otomatisasi penjualan atau yang disebut juga dengan sales-force automation (SFA) dibutuhkan untuk mengelola berbagai aktivitas penjualan perusahaan. Proses-proses penjualan dapat diuraikan menjadi beberapa tahap yaitu: menjaring prospek (lead generation), kualifikasi prospek (lead qualification), identifikasi kebutuhan, pengembangan spesifikasi, pembuatan proposal, presentasi proposal, mengatasi penolakan dan realisasi penjualan.Perangkat lunak yang digunakan dalam otomatisasi penjualan ini dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa sehingga secara spesifik modelnya dapat disesuaikan dengan proses penjualan yang diterapkan di dalam suatu organisasi atau industri. - Fungsi pelayanan
Dengan adanya otomatisasi pelayanan, perusahaan dapat menjalankan fungsi pelayanan terhadap para pelanggan secara otomatis, baik melalui call center ataupun contact center yang mereka miliki. Atau, melalui fasilitas website perusahaan, bahkan melalui tatap muka secara langsung antara petugas pelayanan dengan pelanggan di lapangan.
Analytical CRM
Analytical CRM adalah analisis data yang diperoleh dari operational CRM dengan memanfaatkan tools dan software untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang prilaku pelanggan atau kelompok pelanggan. Tujuannya adalah menggunakan data pelanggan secara tepat sehingga perusahaan dapat selalu mengetahui apa yang dipikirkan oleh pelanggannya. Contohnya seperti Customer-Centric Intelligence Aplication. Menurut Indrajit (2003), analytical CRM melakukan analisis data yang didiapatkan dari operational CRM yang akan digunakan untuk mengetahui segmen konsumen atau untuk mengidentifikasi potensial untuk memikat hubungan dengan konsumen. Proses analisis data konsumen mungkin berhubungan dengan salah satu atau beberapa dari analisa berikut:
- Pengaturan kampanye promosi.
- Optimalisasi saluran pada kontak.
- Optimalisasi pada kontak.
- Penambahan dan pengaktifan kembali konsumen.
- Segmentasi konsumen.
- Pengukuran kepuasan pelanggan.
- Optimalisasi jangkauan penjualan.
- Analisis dan penemuan penipuan-penipuan.
- Ramalan keuangan.
- Optimalisasi harga.
- Pengembangan produk.
- Evaluasi program.
- Penaksiran dan pengaturan resiko.
Collaborative CRM
Collaborative CRM adalah seperangkat aplikasi dari pelayanan kolaborasi termasuk e-mail, e-communities, publikasi personal, dan sejenisnya yang dirancang untuk memfasilitasi interaksi antara para pelanggan dengan perusahaan. Dengan collaborative CRM, perusahaan berkolaborasi dengan partner, pemasok, dan pelanggan untuk memperbaiki proses dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Tujuannya adalah menjadi tempat berhubungan antara pelanggan yang tersebar di mana-mana dengan pihak perusahaan serta menyebarkan loyalitas pelanggan ke pelanggan-pelanggan lain yang masih belum berada di level pelanggan yang loyal. Menurut Indrajit (2003), Collaborative CRM memfasilitasi interaksi dengan konsumen melalui semua jalur (interaksi personal, surat, fax, telepon, e-mail) dan koordinasi layanan dari karyawan. Solusi ini yang memberikan manusia, proses, dan data secara bersamaan sehingga perusahaan dapat melayani dan memelihara konsumennya.
Collaborative CRM memiliki keuntungan, yaitu:
- Memungkinkan interaksi yang efisien pada konsumen melalui semua saluran.
- Memungkinkan perpaduan web untuk mengurangi biaya layanan konsumen.
- Mengintegrasikan cll center yang memungkinkan berbagai saluran pada interaksi konsumen secara personal.
- Mengintegrasikan sudut pandang konsumen ketika interaksi pada tahap transaksi.
Persaingan
dalam dunia bisnis sangatlah ketat dan sulit. Dan sekarang ini kemajuan
teknologi berkembang pesat dan dalam dunia bisnis banyak perusahan
melakukan peningkatan kualitas hubungan bisnis dengan customer melalui
penggunan CRM. Dan tentunya ada pengaruh yang didapatkan dalam
penggunaan CRM.
Kesimpulanya
CRM itu diperlukan bagi perusahaan. Apalagi perusahaan besar sehingga
hubungannya dengan customer dapat terpantau dan customer pun akan tetap
mau membina hubungan bisnis dengan perusahaan tersebut.
Langganan:
Komentar (Atom)